Senin, Juli 06, 2009

Tangis dan Air Mata

Saat hatiku gundah dan resah,
Engkau menemaniku tanpa banyak kata.
Engkau hadir disana,
Memupus gundah dan resahku.

Saat aku bersedih dan bersendu hati,
Engkau menemaniku tanpa enggan.
Engkau hadir disampingku,
Mengurangi sedih dan senduku.

Saat aku merasa pedih dan perih merobek-robek jantungku,
Engkau menemuiku tanpa kupinta,
Engkau hadir disisiku,
Menghapus pedih dan perihku.

Saat aku sakit dan terluka,
Engkau menungguiku dengan tenang.
Engkau hadir di relung dadaku,
Mengobati sakit dan lukaku.

Saat aku marah dan kecewa,
Engkau mendatangiku tanpa pesan.
Engkau hadir di sudut jiwaku,
Tuntaskan marah dan kecewaku.

Saat aku merasa terenyuh dan kasihan,
Engkau bersamaku dalam diam.
Engkau hadir di kedalaman nuraniku,
Menampung terenyuh dan kasihanku.

Saat aku takut berbuat salah,
Engkau menujuku dengan cepat-cepat.
Engkau hadir di ruang hatiku,
Menjagaku dari penyesalan berkepanjangan.

Menjagaku untuk tidak tenggelam dalam ketakutan.
Bahkan saat aku terharu dan bahagia, engkau pun tetap membersamaiku.

Engkau ada disini, mewujudkan buncah bahagia dan haruku.
Diam-diam engkau merembes di sudut mataku, resapkan resah dan gundahku.
Pelan-pelan engkau menetes dari kelopakku, tiriskan sedih, sendu, pedih dan perihku.
Engkau meleleh di pipiku, hanyutkan sakit dan lukaku.
Engkau membasahi wajahku, larutkan marah dan kecewaku.
Engkau mengalir ke daguku, luruhkan terenyuh dan kasihanku.
* Azimah Rahayu *

Entah apa yg membuatku untuk menuliskan kembali puisi dr bagian buku Azimah Rahayu yg sudah kubaca beberapa tahun lalu ini.

Entah itu suatu rasa keikhlasan atas kehilangan, jika tak ada lagi rasa saling jujur, saling berbagi, maupun saling memahami antara seorang sahabat. Mungkin aku cukup bahagia bahkan lebih jika keadaanmu saat ini membahagiakanmu.

Ketakpedulian seorang sahabat membuatku belajar jika memang harus merasa ada yang hilang.

Entah air mata itu yg hny ada disampingku saat ini, untuk segala rasa sulit dan keadaan yg tak mampu siapapun membantuku.

Entah air mata itu pula yg membawaku karena seorang sahabatku yg sakit karena aku tak mampu berbuat banyak...

Entah air mata itu pula yg meredam segala rasa yg ada...

Entah air mata itu pula yg merelakan hati jika sahabat tak perduli dengan apa yg kualami dibandingkan rasa yg membuatnya bahagia dengan orang lain...

Ya Rabb,
Hny air mata ciptaanmu inilah yg membuatku bisa menguatkan hati dengan keadaan yg ada seperti ini.
Karna air mata yg membawa setiap keluh kesah hamba kepada Rabb-nya.

Maafkan aku,
Sahabatku.
Jika aku tak mampu membahagiakanmu.

Ya Rabb,
Izinkanlah aku mencintai sahabatsahabatku hanya karenaMU.