Senin, Desember 14, 2009

Sungguh! Maafkan aku

Dia. Sosok yg begitu lemah bernama manusia. Hanya kesalahan dan kesalahan yg pernah diperbuat, yg mampu membuat dia tahu bahwa ada kebaikan dari sebuah kesalahan.

Sosok yg pantas untuk di kecewakan, karena kecewanya membuat dia merasa jujur bahwa manusia memang tak lagi ada yang sempurna.

Sosok yg pantas untuk mendapat kemarahan, karena kemarahan membuat dia sadar bagaimana dia memarahi.

Sosok yg begitu penuh cela, dan naif tanpa mengingat siapa penciptanya..
Dia telah berbuat kesalahan untuk dapat menyadarkan dirinya, bahwa dialah makhluk lemah dihadapan sang pencipta. Sosok yg angkuh bila hidup tanpaNYA.


Dia tak lagi tersimpulkan dibibirnya demi membahagiakan orang di dekatnya. Mengunyah semua rasa pedih hari yg dilaluinya. Biarkan dia sendiri. Biarkan dia tanpamu, agar dia bersamaNYA. Meski terkadang dia sangat membutuhkanmu.

Dia tahu ada yg merasa kecewa, dia tahu ada yg merasa marah, dia tahu ada yg merasa kesal, dia tahu ada yg merasa tak bahagia, dan dia pun tahu ada yg merasa tak tega melihatnya. Dan itulah kadang yg membuat dia merasa bertambah sayang padamu.

Tahukah kamu,, sungguh pun dia tak ingin menghilangkan senyumnya dihadapmu.. Karena dia ingin tetap melihatmu bahagia, meski hanya sebersit simpul pd bibirnya untukmu. Namun kepedihan hari tlah melemahkannya utk membuat simpul itu.

Dia merasa slalu ingin sendiri distiap sudut kepedihan hari. Meski naif bicara, sangat butuhkanmu disampingnya. Walau tak ada katakata yg terurai distiap detik hari, dan mungkin hanya senyap yg ada. Namun, sungguh adanya dirimu disampingnya cukup baginya. Dia sangat sayang padamu, dan hanya berharap engkau ada untuknya. Yah! Hanya berharap, tak usah kau pikirkan.
_ _ _ _ _


Biarlah kepedihan hari menjadi santapan penuh kenikmatan
Menguraikan hati tak berkesudahan
Menanam makna rasa di sudut kehidupan
Menuai penuh simpul kebahagiaan
Meski kepedihan hari menyita kekecewaan
Tertancap begitu dalam
Hingga pedih begitu nyata
Sahabat, hati semburatkan sayang
Bahwa hari tlah sadarkan permasalahan peliknya hati
Naifnya diri tanpamu kini...


Anfa hanan.
14 desember 2009, 21:36 wib.
Untuk sahabat.
Specially: Y.A.I (huruf belakang namamu), Sungguh! Maafkan aku.