Jumat, Desember 03, 2010

Dan akupun tak ingin terluka... -- Al-Mumtahanah (Perempuan yang Diuji)

Sebuah catatan kehidupan.
Dan akupun tak ingin terluka...
Aku tidak akan keluar dari semua yang ada disini--Al Mumtahanah. Sejauh rasa sayang yang tlah Alloh berikan kepadaku kepada yg dulu adalah kerabat yang sangat dekat denganku. Namun demikian, ketika aku mengetahui sesuatu tentang siapa kamu--sebagai kerabat yang sangat dekat denganku dulu--yang sebenarnya, dan perintah Alloh dalam surat ini, menjadi sebuah aturan yang tak akan bisa aku tawar. Dan akupun HARUS mengikuti-NYA.
Bacalah!
Tafsirlah dengan nuranimu..
Semoga Alloh tidak menutup kedua matamu, memberi hidayah dan memberikan Karunia-Nya kepadamu tiada henti.
Al-Mumtahanah (Perempuan yang Diuji)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي تُسِرُّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ
Yaa ayyuhal ladziina aamanuu laa tattakhidzuu 'aduwwii wa'aduwwakum auliyaa-a tulquuna ilaihim bil mawaddati wa qad kafaruu bi maa jaa-akum minal haqqi yukhrijuunar rasuula wa iyyaakum an tu'minuu billaahi rabbikum in kuntum kharajtum jihaadan fii sabiilii wab tighaa-a mardhaatii tusirruuna ilaihim bil mawaddati wa ana a'lamu bi maa akhfaitum wa maa a'lantum wa may yaf'alhu minkum fa qad dhalla sawaa-as sabiil.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.
QS. al-Mumtahanah (60) : 1
إِنْ يَثْقَفُوكُمْ يَكُونُوا لَكُمْ أَعْدَاءً وَيَبْسُطُوا إِلَيْكُمْ أَيْدِيَهُمْ وَأَلْسِنَتَهُمْ بِالسُّوءِ وَوَدُّوا لَوْ تَكْفُرُونَ
In yatsqafuukum yakuunuu lakam a'daa-aw wa yabsuthuu ilaikum aidiyahum wa alsinatahum bis suu-i wa wadduu lau takfuruun
Jika mereka menangkap kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu dan melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakiti (mu); dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir.
QS. al-Mumtahanah (60) : 2
لَنْ تَنْفَعَكُمْ أَرْحَامُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَفْصِلُ بَيْنَكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Lan tanfa'akum arhaamukum wa laa aulaadukum yaumal qiyaamati yafshilu bainakum wallaahu bi maa ta'maluuna bashiir.
Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-kali tiada bermanfaat bagimu pada hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
QS. al-Mumtahanah (60) : 3
كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ إِلا قَوْلَ إِبْرَاهِيمَ لأبِيهِ لأسْتَغْفِرَنَّ لَكَ وَمَا أَمْلِكُ لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ شَيْءٍ رَبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Qad kaanat lakum uswatun hasanatun fii ibraahiima wal ladziina ma'ahuu idz qaaluu li qaumihim innaa bura-aa-u minkum wa mim maa ta'buduuna min duunillaahi kafarnaa bikum wa badaa bainanaa wa bainakumul 'adaawatu wal baghdhaa-u abadan hattaa tu'minuu billaahi wahdahuu illaa qaula ibraahiima li abiihi la astaghfiranna laka wa maa amliku laka minallaahi min syai-ir rabbanaa 'alaika tawakkalnaa wa ilaika anabnaa wa ilaikal mashiir.
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:” Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dan daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. Kecuali perkataan Ibrahim kepada bapaknya: “Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah”. (Ibrahim berkata): “Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah kami kembali,
QS. al-Mumtahanah (60) : 4
رَبَّنَا لا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Rabbanaa laa taj'alnaa fitnatal lil ladziina kafaruu waghfir lanaa rabbanaa innaka antal 'aziizul hakiim.
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
QS. al-Mumtahanah (60) : 5
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيهِمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ
La qad kaana lakum fiihim uswatun hasanatul li man kaana yarjullaaha wal yaumal aakhira wa may yatawalla fa innallaaha huwal ghanniyyul hamiid.
Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) Hari Kemudian. Dan barangsiapa yang berpaling, maka sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Kaya lagi Maha terpuji.
QS. al-Mumtahanah (60) : 6
عَسَى اللَّهُ أَنْ يَجْعَلَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ الَّذِينَ عَادَيْتُمْ مِنْهُمْ مَوَدَّةً وَاللَّهُ قَدِيرٌ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
'Asallaahu ay yaj'ala bainakum wa bainal ladziina 'aadaitum minhum mawaddataw wallaahu qadiiruw wallaahu ghafuurur rahiim.
Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. al-Mumtahanah (60) : 7
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
Laa yanhaakumullaahu 'anil ladziina lam yuqaatiluukum fid diini wa lam yukhrijuukum min diyaarikum an tabarruuhum wa tuqsithuu ilaihim innallaaha yuhibbul muqsithiin.
Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
QS. al-Mumtahanah (60) : 8
إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Innamaa yanhaakumullaahu 'anil ladziina qaataluukum fid diini wa akhrajuukum min diyaarikum wa zhaaharuu 'alaa ikhraajikum an tawallauhum wa may yatawallahum fa ulaa-ika humuzh zhaalimuun.
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
QS. al-Mumtahanah (60) : 9
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِذَا جَاءَكُمُ الْمُؤْمِنَاتُ مُهَاجِرَاتٍ فَامْتَحِنُوهُنَّ اللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِهِنَّ اللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِهِنَّ فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنَّ مُؤْمِنَاتٍ فَلَا تَرْجِعُوهُنَّ إِلَى الْكُفَّارِ لَا هُنَّ حِلٌّ لَهُمْ وَلَا هُمْ يَحِلُّونَ لَهُنَّ وَءَاتُوهُمْ مَا أَنْفَقُوا وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ أَنْ تَنْكِحُوهُنَّ إِذَا ءَاتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَلَا تُمْسِكُوا بِعِصَمِ الْكَوَافِرِ وَاسْأَلُوا مَا أَنْفَقْتُمْ وَلْيَسْأَلُوا مَا أَنْفَقُوا ذَلِكُمْ حُكْمُ اللَّهِ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
Yaa ayyuhal ladziina aamanuu idzaa jaa-akumul mu'minaatu muhaajiraatin fam tahinuuhunna allaahu a'lamu bi iimaanihinna fa in 'alimtumuuhunna mu'minaatin fa laa tarji'uuhunna ilal kuffaari laa hunnaa hillul lahum wa laa hum yahilluuna lahunna wa aatuuhum maa anfaquu wa laa junaaha 'alaikum an tankihuuhunna idzaa aataitumuuhunna ujuurahunna wa laa tumsikuu bi 'ishamil kawaafiri was-aluu maa anfaqtum wal yas-aluu maa anfaquu dzaalikum hukmullaahi yahkumu bainakum wallaahu 'aliimun hakiim.
Wahai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami-suami) mereka mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya diantara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
QS. al-Mumtahanah (60) : 10
وَإِنْ فَاتَكُمْ شَيْءٌ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ إِلَى الْكُفَّارِ فَعَاقَبْتُمْ فَآتُوا الَّذِينَ ذَهَبَتْ أَزْوَاجُهُمْ مِثْلَ مَا أَنْفَقُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
Wa in faatakum syai-um min azwaajikum ilal kuffaari fa'aaqabtum fa aatul ladziina dzahabat azwaajuhum mitsla maa anfaquu wat taqullaahal ladzii antum bihii mu'minuun.
Dan jika seseorang dari isteri-isterimu lari kepada orang-orang kafir, lalu kamu mengalahkan mereka maka bayarkanlah kepada orang-orang yang lari isterinya itu mahar sebanyak yang telah mereka bayar. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nya kamu beriman.
QS. al-Mumtahanah (60) : 11
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَنْ لَا يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلَا يَسْرِقْنَ وَلَا يَزْنِينَ وَلَا يَقْتُلْنَ أَوْلَادَهُنَّ وَلَا يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّ وَلَا يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Yaa ayyuhan nabiyyu idzaa jaa-akal mu'minaatu yubaayi'naka 'alaa al laa yusyrikna billaahi syai-aw wa laa yasriqna wa laa yazniina wa laa yaqtulna aulaadahunna wa laa ya'tiina bi buhtaaniy yaftariinahuu baina aidiihinna wa arjulihinna wa laa ya'shiinaka fii ma'ruufin fa baayi'hunna was taghfir lahunnallaaha innallaaha ghafuurur rahiim.
Wahai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
QS. al-Mumtahanah (60) : 12
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَوَلَّوْا قَوْمًا غَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ قَدْ يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَةِ كَمَا يَئِسَ الْكُفَّارُ مِنْ أَصْحَابِ الْقُبُورِ
Yaa ayyuhal ladziina aamanuu laa tatawallau qauman ghadhiballaahu 'alaihim qad ya-isuu minal aakhirati ka maa ya-isal kuffaaru min ash-haabil qubuur.
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan penolongmu kaum yang dimurkai Allah, sesungguhnya mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa.
QS. al-Mumtahanah (60) : 13
---


Kata yang menghitam dan bergaris bawah, tlah menghitam dan bergaris pula di hati ini. Mencoba terus memahami, dan menerima sebuah kenyataan yang mungkin tidak mudah bagi hamba yang dhoif dan khilaf sepertiku.
Layaknya Ibrahim, yang berkata kepada Ayahnya. Aku pun ingin katakan itu kepadamu,
“Sesungguhnya aku akan memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun dari kamu (siksaan) Allah”.
Tiada yang mudah bagiku untuk menerima kenyataan ini. Apalagi di awal aku merasakan tangis yang tak henti, dan kamu pun mungkin begitu. Namun walau begitu, entah apa yang membuatku tegar menerima sebuah kenyataan tentang siapa kamu yang sebenarnya, ketika pertama kali aku benar-benar dengar tentang menelusur siapa dirimu. Entah memang mata tlah kering dari basahnya.. Entah memang apa.. Aku seperti mati rasa mendadak. Karena aku tak pernah tahu apa yang harus aku rasakan tentang ini. Kecewakah aku? Sedihkah aku? ataukah, aku malah tersenyum? maka entahlah...
Pertanyaan yang sering mempertanyakan kita, tentang apa yang ingin Alloh sampaikan kepada kita, tentang "kenapa kamu?" Tlah ada kabar dan nyata bagiku. Dan jawaban ini pun kuyakin antara kita akan memiliki perbedaan jawabannya. baik aku untukmu, dan kamu untukku. Temukanlah jawabanmu... Aku yakin, kamu akan menerimanya secara baik bersama tanpa kebutaan mata yang mungkin akan tidak kamu sadari.
Aku tak ingin tersesat dari jalan yang lurus, dan aku tak ingin menjadi orang zalim karenamu, juga aku tak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Alloh, maka aku akan bertawakal kepada-Nya karena aku ingin beriman hanya kepada-Nya.
Pasti kamu akan pertanyakan banyak hal, mengapa aku bisa menulis seperti ini. dan akupun yakin kan kamu temukan mengapa aku menulis ini. seperti halnya aku selalu mempertanyakan kenapa kalian mempermasalahkan 'itu' kepadaku, dan aku pasti mencari jawabannya dan sungguhpun aku tlah menemui jawaban-Nya.
Meski aku tak pernah mendapatkan penjelasan yang baik tentang apa yang kalian permasalahkan kepadaku. Dan tak aku dapatkan kesempatan untuk meluruskan kesalahpahaman yang terjadi antara kita, walau awalnya hanya aku dan kamu, namun menjadi bersama dia. Ketika masa-masa yang tlah aku lalui dengan tangis tak hentiku, hariku yang begitu mati, dan tak mendapatkan selubang jarumpun kesempatan memperbaiki kesalahpahaman yang ada. Sampai pada akhirnya kamu menjelaskan semua, tapi mungkin bisa tidak semua. Aku slalu pertanyakan ini di benakku... Aku ingin selesaikan semua ini. Dan inilah ending dari semua yang kalian permasalahkan terhadapku.

Dengan sebuah persoalan, dengan sebuah permasalahan, dan dengan sebuah kenyataan, kita akan mampu mengenali siapa aku, siapa kamu, siapa kalian, dan mengintrospeksi semua peristiwa yang ada yang berkait dengan semua yang terkait. Kuyakin, kau kan temukan jua itu semua...

Hadapi hidup lebih realitas lagi...
[Fa]
Kota Kelahiran, 02/12/2010


anfahanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar