Minggu, September 08, 2013

Mengumpulkan yang Terserak

DUA RIBU TIGA BELAS
2013
awal tahun dalam pendakian kehidupan...
daerah Padasuka Atas, Bandung.
Referensi hidup,
Penguatan mental,
Pembunuh trauma,
Kesiapan dalam pendakian hidup yang sesungguhnya.
SIAP?

"mengumpulkan yang terserak"

jika baru mengetahui
bahwa
kebencian adalah cinta yang terluka
berarti untuk
mencegah, menghindari, dan mengobati
ialah
"La tazhlimuna wa la tuzhlamun"
Jangan menganiaya, jangan pula dianiaya.

#17 Januari 2013



setiap luka adalah kesakitan. Dan setiap kesakitan yang lebih parah adalah rasa luka dari orang terdekat sekalipun kecil. Meski oranglain ada yang melakukannya lebih sadis. 
#1 Februari 2013



tapi benar..
sungguh setahun yang lalu di jam yang sama butiran air mengalir serupa hari ini di waktu yang sama setahun yang lalu..
rasa yang sama..
bayang ingatan yang sama..
dan kini rasanya ada yang tertahan di kerongkongan..
memusat di kening nadi..
#26 Maret 2013



banyak orang dengan kelemahannya,
berusaha mengubah keadaan bahwa kelemahan bisa menjadi sebuah kelebihan.
bermanfaat bagi yang lain, minimal dirinya sendiri.
bukan menyetir orang lain dengan kelebihan kita pada kelemahan orang lain, dengan segala macam cara.

hidup ini bukan karena penghambaan kepada MANUSIA.

rasional dalam bertindak.
bukan bertahan dengan kelemahan dan nafsu, atau keburukan diri..
karena smua manusia memiliki semua itu.

#31 Maret 2013


selama masih ada duri dalam daging.
Selembut apapun tersentuh, pasti terasa menyakitkan. Apalagi sengaja menjabat yang tak tersadari masih ada duri dalam daging.

Apa yang kita rasa hanyalah cermin dari siapa kita.

Ketika diri kita merasa tersakiti karena orang lain, mungkin memang diri kita sedang sakit tapi mencari pembelaan bahwa yg menjabatlah yang menyakiti kita.

#1 April 2013


aku berjalan di jalur dimana seharusnya aku berjalan.
BUKAN itu seharusnya, Namun
aku berjalan di jalur dimana seharusnya islam memberikan jalan kehidupan, yang sudah sempurna. sejak berabad-abad.

berjalan, berdiri, bahkan sampai berlari dan mendaki..
hidup tetap harus di jalur yang lurus, meski ada arah yang berkelok, berputar, namun tetap dalam jalur lurusNya.
itulah hidup.

berdiri dan bertahan pun pada sesuatu yang masih bisa untuk aku pertahankan dalam pendirian.
biar saja orang lain menyerah,
biar saja orang lain merasa sulit untuk mempertahankan,
biar saja orang lain mengatakannya tidak mungkin dan mustahil.
tetapi kita masih mampu bertahan dan berdiri dalam kerapuhan sekalipun.

#2 April 2013


ketika orang lain bisa datang dan pergi dengan sesuka hati bahkan mencaci..
baik mencaci diri dan mencaci yang lain..
atau bahkan banyak yang mengatakan bahwa ini adalah kebodohan..
justru masih ada yang tetap di tempatnya..
tetap berdiri..
tetap berada dimana seharusnya berada..
ya, tetap disini..
tak kemana-mana.. kecuali IA telah memanggil ruh jasad ini.

#2 April 2013


nikmat kerja itu, bukan karena besarnya penghasilan tapi melalaikan kesehatan..
nikmat kerja itu, bukan hanya sekedar punya pekerjaan..
nikmat kerja itu, bukan segala tentang dunia..
nikmat kerja itu, ketika Alloh memilihkannya untuk kita dari jalan sebelumnya yang DIA berikan kepada kita dan untuk kita lanjutkan..
sudah tidak lagi berbicara materi dan gengsi,
tapi LEBIH dari nikmat pekerjaan manapun ketika sesuai dengan diri kita dan apa yang kita butuhkan dan kita inginkan.. daan Alloh yang memberikan langsung untuk kita

*selamatbekerja

#2 April 2013


sesosok bayang hadir dalam rindu yang membiru..
menghantarkan pada fenomena kehidupan kata dan dunia dalam fisika..
berbalut komputasi yang mengesan, bertabur medis yang menyenangkan..
ya! pekerjaan ini sedang menghantarkan diri pada sesosok pemberi ilmu yang dalam dan mengesan..
100 hari yang lalu sesosok itu tlah terpanggil untuk menghadap ilahi robby..

#16 April 2013


kata dan dunianya sudah berbeda..
padahal semenjak bertahuntahun lalu dalam semeja tangis dan tawa..
kita sudahlah berbeda...
dunia dalam kata terbalut logika,
sebelah sisi adalah kata terbalut imaji..
Namun bagaimana takdir kata akan menorehkan segalanya..
yang membuat perbedaan dulu menjadi indah dan satu..
kini hanya pemanis bayang kenang yang entah layak atau tidak untuk terkenang....

sosok tubuh ini masihlah sahabat. meski sesosok lagi tak mau mengganggap apapun..kini.

#16 April 2013


KADAR NURANI DAN KEPEKAAN

Nilai seseorang sesuai dengan kadar tekadnya,
Ketulusannya sesuai dengan kadar kemanusiaannya,
Keberaniannya sesuai dengan kadar penolakannya terhadap perbuatan jahat, dan
Kesucian hati nuraninya sesuai dengan kadar kepekaannya terhadap kehormatan dirinya.
*Khalifah Ali bin Abi Tholib

#17 April 2013


ini #mimpIndah

dan inget banget pernah nulis ICT salah satu daftar mimpi.. pernah nanya-nanya ICT lagi sama senior fisika.. gak taunya udah nyampe situ #mimpIndah

amazing-nya 1x mendayung 2-3 mimpi terlampaui.. ICT dapat, fisika medis dapat, tetep ada fisika instrumentasi sama komputasi.. bener-bener #mimpIndah

alhamdulillah bisa #mimpIndah. sangat sangat luar biasa.. Alloh itu Maha Menepati Janji mari lanjutkan utk raih mimpi-mimpi berikutnya..

#20 April 2013       


jauh bukan berarti lupa..
jauh bukan berarti tak pernah merindu..
jauh bukan berarti mengurangi rasa cinta..
tapi jauhlah yang menjadikan slalu ingat,
tapi jauhlah yang membuat rindu tak pernah habis..
dan jauhlah yang smakin menambah rasa..
jauh atau pun dekat, tetaplah rasa sedekat apa yang bisa dirasa..
*untukyangdikejauhan
#22 May 2013


 anfahanan

Jumat, Agustus 02, 2013

KEPERGIAN DAN KEHILANGAN TERBAIK


jika kehilangan dan kepergian bisa di anggap lebih berharga terasa daripada ada dan bertahan. kupilihkan untuk hilang dan pergi. memilih diriku dan keberhargaan itu.

Jika pertahanan benteng selalu kubangun namun melulu dipatahkan, kupilih saja patah oleh diriku.

Jika saja daun bisa memilih untuk bertahan ditempatnya. Nyatanya daun yang jatuh tak pernah menyalahkan angin...

Semua terjadi atas diri dan kehendakNya. Tak perlu lagi ada persalahan dalam setiap persoalan hidup.*



Ini semua menjadi latar hidup dalam episode hidup sesungguhnya yang harus di hadapi, mungkin tidak saja diri ini, tapi juga setiap orang di atas muka bumi ini.
kapan pernah orang yang dengan mudah mengatakan "merelakan apa yang paling kita sayangi, pergi atau hilang" mampu menjalani episode itu dengan cukup kuat dan tegar? mata nan nanar dan berbinar?
Ya! berbinar. kapan?
Apa mereka semua dengan begitu mudahnya melewati itu semua?
semudah dengan apa yang mereka ucapkan?

Apa kalian pernah memiliki benda atau apapun itu yang kalian sayangi?
untuk yang paaaaaling kalian sayangi?
relakah kalian, berikan ittu pada orang lain?
relakah kalian, ketika benda itu hilang?
jika kalian memiliki orang-orang yang kalian sayangi
relakah kalian, mereka pergi?
relakah kalian, mereka menghilang?
menghindar?
menjauh?
bahkan membenci?
apa yang kalian lakukan?
apa yang bisa membuatmu bisa menjalani kehidupan berikutnya dengan tanpa bayang-bayang itu semua?

apa kalian juga tahu,
bagaimana posisi orang-orang yang mengalami hal-hal itu menurutmu yang belum ada di posisi itu?

apa kalian akan menebak,
lemah? galau? sedih? terpuruk sampai batas waktu yang tidak dapat di tentukan? *bagaimana memperbaikinya?
atau kalian akan menebak,
tegar? rela? ikhlas? tetap bahagia? *bagaimana caranya?

Inilah satu episode kehidupan yang akan kulalui beberapa waktu ini.
akan kubagi, apa yang bisa aku jalani dari setiap kebaikan yang Alloh beri dari setiap yang aku rasa dalam episode ini.
sungguh! Aku begitu yakin Alloh sangat menyayangi setiap hamba dengan caraNya yang Maha Sempurna.
Inilah makna hidup yang mesti kita serap bersama, yang tak terucap dalam nyata.

bersambung...
karena kehidupan selalu bersambung bukan?



Best Regard,
anfahanan

Minggu, Juli 28, 2013

BAHAGIA DENGAN MASALAH

Merajut cita
Menikmati takdir terindah dari sebuah mimpi
Melangkah mantap dari jalur jalur duniawi yang menyeret ukhrawi
Menatap dalam rindu Jannati untuk satu, ridho Ilahi Rabbi..
Mengukir senyum sejarah dari pendakian penuh duri dan jatuhan batuan fanawi
Maka demikian, teruslah telusur jalan lurus Ilahi Rabbi..
Hingga nyawa lebih berharga dari harga harga duniawi yang melambung tinggi..

masalah itu tak pernah habis, bahkan hilang dari kehidupan seseorang, siapapun..
namun bagaimana setiap orang mau menghadapi dan mengurainya menjadi sebuah tangga yang membuatnya berada di atas.. Ya derajat setiap manusia, akan terlihat bagaimana setiap manusia dengan masalahnya..
orang yang merasa tak ada masalah hidup, bukan karena dia memang tak memiliki masalah. Tanyakan saja!
namun bukan jua, tiada merasa adanya masalah, justru mencari cari masalah..
bukan. hanya seperti apa dan sejauh mana masalah itu juga sesuai tempatnya. proporsional.

orang yang memiliki masalah, yang bahkan tidak hanya satu dua, bukan berarti ia tak memiliki hal yang membuatnya tetap dapat merasa bahagia dengan apa yang ia punya dan dapatkan.. ya, syukur.

jadi, hidup ini tetap berada dalam dua sisi yang berbeda.
masalah dan bahagia.
begitupun proporsionalnya kita terhadap duniawi dan ukhrawi.

nyatanya, Ilahi Rabbi tlah mengatakannya pada kita dari surat cintaNya.
Memeluk ukhrawi itu sudah barang tentu duniawi kan terpeluk. Namun, memeluk duniawi, tidak pasti dapat memeluk ukhrawi.

Itu pilihan hidup.
Bagi orang-orang yang berfikir.

dua sisi kehidupan
antara masalah dan bahagia.

ada masanya kita menangis pilu dengan masalah kita,
ada masanya kita tertekan pedih dengan masalah kita,
ada masanya kita dbuat pusing dengan masalah kita,
namun
bukan berarti kita lupa,
disetiap masalah Alloh memberi kita jalan hidup yang lebih baik,
disetiap masalah Alloh menempa kita menjadi lebih dari apa yang kita mampu,
disetiap masalah Alloh memberi pintu jaauh dari apa yang kita mau,
hanya bagaimana kita melihat, dan mendengar apa yang Alloh sampaikan dari sekeliling kita.
melihat bahwa Alloh tak pernah menjahati kita dengan masalah yang kita miliki,
mendengar bahwa Alloh memberi lebih dari apa yang kita mau.

Ya, dengan masalah bukan berarti kita lupa. Bagaimana caranya tersenyum dan tetap merasa bahagia.
Tersenyum dan bahagia, dari apa yang kita minta, dan semuuuuua Alloh berikan untuk kita.
Tidak hanya apa yang kita butuhkan, semua yang kita inginkan Alloh berikan.
Pikirlah apa yang sudah kita minta, dan semua itu Alloh beri.
Pantaskah kita masih mengatakan?
Bahwa Alloh hanya memberi apa yang kita butuhkan? Bukan dengan semua yang kita inginkan?
Ya, kita sama sama tahu, masih ada yang mungkin belum Alloh berikan. Namun, cobalah pikirkan. Berapa banyak yang kita minta? Berapa banyak yang sudah Alloh beri?
Bagaimana kepantasan kita saat ini? Dengan semua yang belum Alloh beri?

Ya, masalah dan bahagia.
tinggal bagaimana kita melihat dan mendengar.

Dan sepantasnya kita,
Sami'na wa atho'na. (*read, dengar dan taat)



anfahanan

Rabu, Januari 09, 2013

SELAMAT JALAN BAPAK FISIKA KOMPUTASI-KU

anfahanan
January 9, 2013


hujan tak pernah memberitahuku
mengapa ia enggan untuk terhenti
hingga sungai yang mengalir sepanjang desaku
tak sanggup lagi menahanmu, hujan..

sedikitpun engkau enggan berbisik padaku
tentang apa yang membuatmu sulit terhenti
sampai kini
ketika angin memberi kabar sesak mendalam padaku...

aku mengerti

sayangnya aku telat mengerti
bahwa matahari enggan menerangi dengan teriknya
bahwa bulan enggan bersinar dengan cantiknya
bahwa hujan
menjawab apa yang dirasakan langit
pada apa yang sekarang menjadi kabar yang sesak mendalam
apa kau pun turut bersedih, hujan?
dengan kabar yang dibawa oleh kawanmu malam ini...
mengapa kau tak sejak awal memberiku kabar lewat kawanmu
bahwa ada kabar yang ingin kau sampaikan...

namun sesak mendalam sudah menjadi akhir dari berita
maka doalah yang tersisa..
#untukmu Bapak yang kami banggakan

semoga amal ibadah, amal sholeh, dedikasimu terhadap pendidikan, kepedulianmu terhadap pendidikan dan mahasiswa khususnya UNJ, dan segala ilmu yang kau berikan menjadi ladang bekal yang kau bawa di hadapanNya... dan keluarga yang kau tinggalkan diberi kelapangan dan kesabaran serta kekuatan untuk kehidupan mendatang..
terima kasih atas segalanya..

selamat jalan Bapak Satwiko Sidopekso, PhD